"Isu Gempa Besar Berpusat di Bandung" LIPI Turun Tangan

Beberapa waktu yang lalu sempat muncul isu gempa berkekuatan 8,5 SR berpusat di Bandung akan mengguncang Jawa Barat. Gempa tersebut diperkirakan terjadi pada tanggal 4 September 2009 yang lalu. Sekarang muncul lagi isu yang serupa di Bandung. Dikatakan gempa berkekuatan sekitar 8 SR akan mengguncang Bandung dan berpusat di Lembang. Mendengar berita ini kemaren, kamis 22 Oktober, LIPI dan peneliti dari Jepang turun tangan untuk menyelidiki kebenaran isu ini.



4 September 2009 adalah hari dimana gempa berkekuatan 8,5 SR diperkirakan akan terjadi, nyatanya pada hari itu isu tersebut tidak terbukti kebenarannya (Amien, karena saya sendiri sedang kuliah di Bandung). Isu itu begitu heboh dan sempat menjadi hot topic di dunia maya (internet).

Berikut kutipan yang saya ambil dari bandung.detik.com tentang isu tersebut

"Bandung - Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Bandung sempat direpotkan dengan rumor gempa susulan berkekuatan 8,5 skala richter (SR) yang akan terjadi hari ini, Jumat (4/9/2009). Beberapa sekolah dan hotel menelepon untuk memastikan kebenaran sms tentang gempa susulan yang mereka terima.

Menurut Staff Data dan Informasi Stasiun BMG Rasmid pihaknya menerima laporan dari beberapa sekolah dan hotel mengenai rumor gempa susulan yang disebarkan melalui sms.

"Beberapa sekolah dan hotel sempat menelepon ke BMG terkait pesan yang diterima pelapor. Katanya smsnya itu berisikan akan ada gempa berkekuatan besar 8,5 skala richter dan akan terjadi pada pukul 09.00 WIB, 10.00, 11.00 WIB dan 15.00 WIB," ujar Rasmid saat dihubungi detikbandung, Jumat (4/9/2009).

Rasmid mengimbau pada pihak terkait ataupun warga Bandung untuk tidak terlalu menanggapi sms yang berisikan akan terjadi gempa susulan apalagi berkekuatan besar.

"BMG hanya merilis keterangan melalui media dan tidak dengan cara seperti itu. Jadi mohon dikonfirmasi lebih lanjut lagi jika ada sms ancaman gempa susulan," paparnya.

Dia juga menambahkan untuk saat ini gempa susulan memang masih tercatat namun dalam skala yang lebih kecil berkisar antara 3 sampai 4 skala richter.

"Gempa tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi," ujarnya."


Jelas saya sempat panik juga mendengarnya, tapi untunglah tidak terjadi. Nah, akhir-akhir ini muncul lagi isu serupa di Bandung. Isinya kurang lebih sama, yaitu akan terjadi gempa berkekuatan sekitar 8 SR lebih dan berpusat di lembang. Disebutkan juga penyebab gempa ini adalah patahan besar yang terdapat didaerah lembang, ditambah dengan aktivitas gunung yang masih aktif didaerah sekitarnya.

Mendengar isu tersebut Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama peneliti dari Jepang langsung turun tangan dan melakukan riset didaerah yang disebutkan. Mereka melakukan penggalian untuk mengambil sampel tanah di areal kawasan Patahan Lembang pada kamis 22 oktober kemaren.

Menurut peneliti dari Pusat Geoteknologi LIPI Eko Yulianto, penggalian yang dilakukan dengan menggunakan bor khusus milik LIPI ini bertujuan mengumpulkan data mengenai rekaman gerakan Sesar Lembang selama 40 ribu tahun terakhir ini.

"Selain penggalian tanah, LIPI dan lembaga riset lain sebelumnya juga telah menempatkan alat global positioning system untuk memantau gerakan terkini dari Patahan Lembang. Namun, ini butuh waktu yang sangat lama karena karektirstik pergerakannya (Patahan Lembang) yang sangat lambat," ucapnya.

Dalam kesempatan ini, paleoseismologi dari Pusat Riset Gempa Badan Survei Geologi Jepang, Yasuo Awata yang datang bersama Eko menuturkan, panjang Patahan Lembang diprediksi mencapai 27 kilometer. Angka ini sedikit berbeda dengan hasil pengamatan Eko, yaitu 22 kilometer. Patahan tersebut terbentang mulai dari Manglayang hingga wilayah Parongpong, Lembang.

Lazimnya patahan lainnya, ucapnya, Patahan Lembang ini juga menyimpan potensi gempa yang tidak bisa disepelekan. Yasuo datang ke Bandung atas kerjasama Proyek Pengurangan Bahaya Multidisiplin Gempa dan Vulkanik di Indonesia yang diadakan JICA, LIPI dan Kementrian Ristek.

Isamu Kuboki, koordinator proyek ini mengatakan, sosialisasi mengenai potensi ancaman gempa patahan menjadi sebuah tantangan besar bagi LIPI maupun pemerintah. "Wajar jika pertama disosialisasikan, banyak warga yang panik atau takut. Belum lagi, resistensi yang ditimbulkan dari aspek kepentingan ekonomi," ucap warga Jepang ini.

Apakah mereka ingin mengatakan bahwa memang akan terjadi gempa besar yang berpusat di Lembang, Bandung??

Berikut kutipan pernyataan Eko Yulianto yang semakin membuat saya geger.

Untuk itu, cukup dengan kekuatan kecil seperti terjadi di DIY, gempa dangkal yang terjadi bisa menimbulkan efek merusak luar biasa. Bahkan, mengutip pernyataan dari Brian Atwater, peneliti paleotsunami ternama dari United States Geological Survey (USGS) yang menjadi rekan kerjanya dalam serangkaian riset, ancaman bencana Patahan Lembang termasuk kategori kelas dunia.

"Sebab, patahan ini ternyata berada di dekat kawasan kota yang sangat padat. Hal yang jarang terjadi di dunia," ucapnya. Menurutnya, ancaman potensi gempa Patahan Lembang yang disampaikannya ini bukan untuk membuat resah warga di Bandung.

"Sebaliknya, kami ingin mengingatkan warga agar bisa bersiap-siap dan waspada. Bagaimanapun, informasi adalah bentuk dari peringatan dini yang paling dini," ucapnya.



Apakah ini pembenaran dari pihak LIPI mengenai isu tersebut?? memang semua hanya Tuhan yang mengetahui, kita hanya bisa berharap bahwa bencana tersebut tidak akan terjadi.

AMIEN....


Source:
bandung.detik.com
kompas.com


Silahkan Komen...

Artikel Terkait

"Isu Gempa Besar Berpusat di Bandung" LIPI Turun Tangan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email